Bismillahirrohmanirrohim..istighfar..semoga Allah selalu membimbing ucapanku, lidahku, hatiku, dan hidup mati ku selalu dalam addiin.
Kata demi kata membuncah di rongga kepalaku. Ketika telah ku tumpahkan sedikit bagiannya ke dalam note ini, itu artinya, aku bersedia.. untuk berbagi.
Waktu berjalan begitu cepat, mengalahkan semua cerita yang hanya bisa diingat, dilihat dalam album kenangan, atau bahkan terlupakan begitu saja. Masa-masa kecil ku, hingga aku beranjak remaja, dan kini, insyaallah aku telah tumbuh menjadi seorang wanita dewasa. I was going through so much in life. Peer presure was a problem, along with other problems. Ada yang manis, ada yang pahit atau bahkan hambar tiada rasa pada waktu itu, tapi tidak demikian rasanya untuk diingat saat tahun-tahun terlampaui. Itu menjadi cerita yang sangat indah, untuk dikenang.
Jika semua ini sesuai dengan rencana-Nya (insyaallah), aku akan melangkah ke tahap terpenting dalam hidup ku, jihad ku sesungguhnya sebagai seorang wanita muslimah. (Semoga Allah selalu mebimbing kami berdua dalam kebaikan). Tiada persiapan khusus yang menguras lahir bathin ku. Aku bahkan semakin bersemangat melewati waktu yang terus berjalan, berjalan semakin dekat pada waktu yang telah ditentukan, kapan...
Namun, tidak begitu ceritanya bila aku mengingat satu sosok yang saat ini sudah mulai "cemburu" pada ku. Pipi ku selalu basah dibuatnya, bahkan kerongkongan pun menjadi sakit, karena aku harus menahan sesegukan ku agar tidak terdengar di heningnya malam. Beliau menjadi begitu manja sekali pada ku belakangan ini. Tidak bisa dipungkiri, aku sangat mencintainya. Biarpun sosok itu tak pernah secara langsung mengungkapkan isi hatinya padaku, namun aku sangat memahami.
"Mamah.."
Dia adalah ibu ku. Wanita luar biasa yang telah membesarkan putri pertamanya, mulai dari melahirkan, menyusui, membesarkan bahkan mendidik ku menjadi seperti ini sekarang. Relakah ia bila satu-satunya putri yang ia miliki itu akan pergi meninggalkannya..? Setelah 23 tahun kami selalu bersama.. (Ya Rahman..Ya Rahiim..Ya..Wadduud..Peliharalah kedua orang tua ku di dalam surga mu kelak..) Amin. Tiada balasan yang patut aku persembahkan, selain kenikmatan dari Mu Yang Maha Kaya..Ya Muujiiib.. Allahumma amin..
Ibu ku, tidak mendidik ku dengan nasehat-nasehat yang lembut dan panjang, tetapi dari sikapnya yang tegas, sehingga aku mengerti yang dia ingin kan adalah agar aku menjadi sosok wanita yang mandiri dan kuat. Ibu ku tidak mendidik ku dengan, segalanya tersedia untuk dinikmati, tetapi berusahalah agar aku akhirnya mengerti. Dia tidak melatih ku untuk bersikap seolah akulah yang paling benar, tetapi aku lah manusia yang banyak melakukan kesalahan sehingga harus dilakukan banyak pembelajaran. Ibu ku tidak selalu mengantarkan ku kemanapun aku ingin berjalan, tetapi dia selalu menunjukkan ku arah, kemudian membiarkan ku berjalan hingga aku menemukan sendiri, apa yang ingin aku nikmati. Ibu ku tidak mengajari ku bait-bait kata yang menyentuh, tetapi ia mengajari ku menggunakan perasaan. Ibu ku tidak tergesa-gesa membangunkan ku saat aku terjatuh karena kasihan, tetapi dia hanya melihat ku dari kejauhan, agar aku bisa kembali berdiri sendiri meski perlahan. Tak jarang, ibu ku tidak sependapat dengan ku, yang kerap kali tertidur dengan bantalan-bantalan buku berserakan. Ia selalu berkata pada ku "Cukup satu buku jika kamu hendak mempelajari segala ilmu, AL-QURAN !".
Kini, aku telah terlatih dengan didikan-didikan beliau. Walau kadang kerap kali aku melakukan kesalahan dan melukai hatinya, tetapi aku tau jauh didalam hatinya, dia sangat bangga memiliki putri seperti ku. Tak banyak cerita yang dia berikan pada ku saat ini, meski aku tau, sangat banyak kekhawatiran yang saat ini bertempat difikirannya..dilubuk hati terdalamnya. Ketika aku mengarahkan perbincangan ku yang mengingatkan nya pada waktu moment itu akan datang, dia selalu bersikap dingin dan mengalihkan pembicaraan ku. Bukan tak suka, tetapi dia sedang menikmati waktu nya bersama ku. Hanya itu saja.
Mamah.. di sepertiga malam, aku selalu mendengar mama bercerita..bukan bercerita pada ku, tetapi pada satu-satunya tempat mamah selalu mengadu di atas sajadah hijau mamah.. Setiap malam, mamah selalu menyebut nama ku beeerulang kali dalam doa-doa mama. Aku tau, aku tau ibu ku tak kan pernah bercerita pada siapapun akan perasaannya saat ini, kecuali dalam tahajud tahajud nya yang penuh dengan doa dan linangan air mata. (Ya Allah ampuni aku..).
Ya..
Ibu.. Ibu.. dan Ibu..
Tidak ada yang luput dari ketulusan hati seorang ibu. Tak kan pernah cukup untuk menceritakan betapa luasnya hati seorang ibu. Tak kan pernah bisa tergambarkan betapa bangga nya aku memiliki ibu seperti "mamah". Telah sampai padaku ilmu yang bermanfaat mah.. Telah sampai padaku ilmu yang mengenalkanku pada Tuhan ku yang wajib aku sembah..satu-satu Tuhan tempat aku bersyukur dengan adDiin, agama Nya, dengan hijabku, dengan lisanku, dengan perbuatanku dan dengan doa-doa mamah yang selalu menyertai ku mah. Bukan kah Allah menitipkan anak sebagai amanah sekaligus cobaan bagi hamba-Nya? Semata hanya untuk selalu mengingat Allah.
Semoga Allah selalu menguatkan hati kita mah.. atas waktu yang selalu berjalan..
"How i love you mom.."

No comments:
Post a Comment